Jika kita melihat dan mendengar kondisi negara kita saat ini baik itu di media cetak maupun elehtronik salah satu pemberitaan yang menghangat dan banyak dibicarakan oleh para pakar dan banyak masyrakat yakni tentang proses pergantian minyak tanah ke gas yang merupakan salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kita, tentunya apa yang telah menjadi kebijakan pemerintah kita adalah salah satu hal yang mau tidak mau suka tidak suka harus diterima sebagai warga negara, tetapi apakah kebijakan itu sudah diterima dengan ikhlas oleh seluruh elemen masyrakat? Jawabannya dapat kita temukan pada kondisi yang terjadi sekarang di mana begitu banyak masyrakat yang tidak setuu dengan kebijakan yang dikeluarkan tersebut, hampir setiap pemberitaan yang ada dibeberapa media mengenai berita ini semuanya menggambarkan betapa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kita tidak dapat diterima oleh sebagian besar masyrakat kita,aksi kekecawaan dariwarga berupa aksi demonstrasi yang kadang berujung anarkis adalah salah satu buktinya, walaupun pada perkembangannya sampai saat ini apa yang telah dikeluarkan oleh pemerintah sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi untuk diterima.
Pada dasarnya kebijakan pemerintah ini adalah salah satu tantangan bagi bangsa kita sejauh mana kita dapat bertahan dengan kondisi yang terjadi sekarang, di mata pemerintah kebijakan yang dikeluarkannya adalah salah satu langkah bagaimana menyelematkan bangsa atau warga negara agar dapat tetap bertahan hidup, pemerintah memberikan penjelasan bahwa progaram konversi dari minyak tanah ke gas adalah salah satu solusi yang terbaik disaatbangsa kita krisis minyak atau dengan kata lain kandungan dan cadangan minyak kita sudah semakin menipis olehnya antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan pergantian dari minyak tanah ke gas, nah di sisi lain dalam hal ini pihak yang langsung merasakan dampak dari kebijakan ini yakni masyrakat menganggap pemerintah telah salah dalam mengambil kebijakan sebagian masyrakat menganggap bahwa kebijakan ini bukannya meringankan beban masyrakat malah menambah berat beban mereka semua, indikasinya ialah tidak semua warga masyrakat memiliki kompor yang memakai bahan baker gas jadi secara tidak langsung ini merugikan mereka yang tidak memiliki, selain itu pula tingkat kerawanan jika menggunakan gas dianggap sebagian warga lebih tinggi dibandingkan dengan memakai minyak tanah, ini dikarenakan sebagian warga kurang paham dalam menggunakan bahan baker gas untuk kompor-kompor mereka, dan hal ini sudah terbukti dibeberapa berita telah memberitakan beberapa kejadian kebakaran akhir-akhir ini disebabkan oleh meledaknya tabung gas yang digunakan tersebut.
Salah satu hal menarik yang mungkin menjadi bahan pertimbangan masyrakat mengapa tidak setuju dengan kebijakan pemerintah ini adalah tabung gas yang diberikan oleh pemerintah lewat mitra pemerintah Pertamina kualitasnya kurang baik, misalnya bahannya kurang bagus, terdapat kebocoran yang kemudian menjadi pemicu utama terjadinya beberap peristiwa kebakaran, walaupun tabung gas yang dikeluarkan oleh pemerintah diberikan secara Cuma-Cuma, tetapi yang kita lihat distribusi dari pembagian tabung gas elpiji 3 kg itu saja masih belum merata, yang kemudian menambah kelemahan dar kebijakan pemerintah ini. Terlepas dari beberapa gambaran itu bahwa kebijakan ini pada dasarnya adalah kebijakan dari pemerintah yeng terbaik oleh seluruh elemen masyarakat, dan kita juga dapat melihatnnya sebagai salah satu solusi yang diberikan kepada warga negara ntuk tetap bisa bertahan hidup melihat kondisi bangsa kita saat ini di mana kondsi negara kita kurang stabil khusunya menegenai masalah perminyakan yang membuat kita terpuruk, salah satu indikasinya ialah harga minyak dunia yang semakin naik yang mana kita telah melihat di pemberitaan bahwa harga minyak dunia pernah menyetuh 140 U$D per barel.
Melihat gambaran di atas kita dapat mengambil penjelasan bahwa kebijakan yang diambil oleh pemerintah kita pada dasarnya bertentangan dengan kehendak masyrakat, ada beberapa hal yang dapat dijadikan solusi bagi pemerintah kita misalnya dalam masalah ini seharusnya pemerintah dapat lebih jeli melihat kondisi masyrakat secara umum dalam hal ini bahwa apakah keputusan ini dapat menguntungkan masyrakat atau tidak, hal mendasar yang menjadi akar permasalahannya adalah kurangnya bahan baker minyak tanah saat ini, nah menurut saya kebijakan pemerintah ini bukannya mengurangi penderitaan masyrakat kita tetapi lebih menambah berat beban masyrakat kita seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa masyrakat tidak siap dalam mengganti bahan baker minyak tanah ke bahan baker gas atas beberapa pertimbangan yang ada.
Jadi langkah yang seharusnya dilakukan pemerintah kita sebelum mengeluarkan kebijakan tentang masalah ini seharusnya melakukan manajemen yang baik tentang minyak tanah itu sendiri, misalnya pemerintah kita harus melakukan investigasi mengapa semakin hari minyak tanah sangat susah untuk didapatkan oleh masyrakat-masyrakat kita, mungkin salah satu indikasi dari kasus itu karena banyaknya penimbunan-penimbunan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, selain itu banyaknya minyak tanah kita yang diselundupkan ke luar negeri untuk dijual para oknum yang ingin mendapatkan keuntungan lebih sehingga pada akhirnya masyrakat kita sangat keslitan mendapatkan menyak tanah. Nah hal lain yang perlu direnungkan adalah pemerintah kita tidak dapat melihat potensi-potensi sumber daya alam yang dapat dikelola dengan baik untuk dijadikan alternative bahan bakar pengganti minyak tanah yang lainnya, dibeberapa pemberitaan kita dapat melihat bukan hanya gas alam murni yang dapat dipakai tapi masih ada energi-energ yang jika dimanfaatkan dapat dijadikan masyrakat sebagai alternative dalam menggati minyak tanah, misalnya daur ulang sampah yang dapat menciptakan gas rumah tangga, energi dari sinar matahari, energi dari pengelolaan tinja menjadi gas dan masih banyak lagi, nah tinggal bagaimana pemerintah kita melihat hal-hal tersebut sebagai salah satu alternative dalam melakukan pergantian dari minyak tanah ke gas. Kebijakan pemerintah adalah salah satu hal yang urgen dalam urusan negara begitupun kebijakan konversi dari minyak tanah ke gas adalah dianggap yang terbaik untuk masyrakat kita umum.